Thursday, April 21, 2011

Qualcomm Prediksi Pasar CDMA dan GSM Tahun 2011 di Indonesia

Jakarta, CHIP.co.id - Qualcomm membuka acara media round table yang diadakan di Mercantile Athletic Club WTC, Jakarta dengan menginformasikan perkembangan acara yang terjadi pada akhir tahun 2010 lalu, seperti acara CDMA Summit 2010 yang dilakukan di Hong Kong yang dihadiri oleh sekitar 40 operator, dan pada 5 Desember 2010 di Amerika terdapat 2 operator yang sudah mulai bergerak menggunakan LTE. Kedua operator ini adalah Verizon dan MetroPCS dimana Verizon menggunakan di jalur 700MHz dan MetroPCS pada jalur 1700 MHz (12/1).

Hal ini membuktikan bahwa pergerakkan CDMA dan 3G hingga 4G LTE bergerak dengan cepat dari seluruh negara, untuk itulah Qualcomm pada kesempatan kali ini mencoba memberikan berbagai informasi yang akan terjadi di Tanah Air. Harry K. Nugraha selaku Senior Director and Country Manager Qualcomm International mencoba memaparkan tentang hal yang akan dilakukan oleh Qualcomm di tahun 2011 ini dan prediksi mengenai CDMA dan GSM.

Qualcomm akan menghadirkan sebuah prosesor dual core dengan ukuran 28nm dimana akan menghemat daya dan tentu saja menghemat ukuran, namun disisi lain memiliki kemampuan teknologi yang lebih tinggi dan mempercepat proses kerja perangkat yang menggunakan prosesor Qualcomm.

Prediksi di tahun 2011 dimana pangsa pasar akan melangkah pelan tapi pasti mengenai perseteruan perangkat ponsel pintar dan tablet yang terus terjadi, bahkan di akhir tahun 2010, tablet dengan fasilitas 3G dipatok dengan harga 4 juta rupiah. Di tahun 2011 ini akan terus terjadi penurunan harga dipasar tablet, sehingga pengguna dapat semakin mendapatkan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan dan harga yang terjangkau. Sementara pada perangkat ponsel pintar, perseteruan di berbagai brand masih akan terus berlanjut, apalagi dengan kehadiran prosesor Qualcomm yang dapat menekan biaya, sehingga penuruan harga pun  mungkin saja dapat terjadi. Harry juga menambahkan bahwa harga perangkat yang terbilang mahal, tidak saja dikarenakan faktor prosesor yang digunakan, namun terdapat hal lain, seperti kemampuan layar sentuh dan keberadaaan kamera. Dengan informasi ini, maka dapat memperjelas simpang siur yang terjadi di masyarakat akan operating sistem yang dianggap menggunakan open source namun harga perangkat masih terbilang mahal.

John Stefanac selaku President SEA/Pacific Qualcomm International juga menjelaskan akan keberadaan pasar CDMA, dan kehadiran 4G LTE yang berada di Indonesia. John mengatakan bahwa CDMA akan tetap bergerak, namun untuk dapat bergerak lebih cepat, sebaiknya melakukan kolaborasi antar operator, karena selain memperbesar spektrum yang digunakan (sekitar 5MB per operator) juga dapat menjangkau lebih banyak lokasi. Dan disisi lain pada sektor 3G di Indonesia, John juga memaparkan bahwa 3G di Indonesia harus lebih ditingkatkan, karena peningkatan 3G akan dapat mengarah kepada kehadiran 4G LTE di Indonesia. 

Penggunaan 4G yang bersifat terbatas, pada akhirnya memerlukan jaringan 3G saat terjadi perpindahan lokasi si pengguna. Untuk itu 3G harus diperbaiki, pun dapat dilakukan seperti pada CDMA, yaitu melakukan kolaborasi, sehingga  spektrum menjadi lebih besar (sekitar 20MB hingga 30MB per operator) yang pada akhirnya keberadaan 4G LTE di Indonesia dapat semakin cepat hadir dan dapat dinikmati oleh masyarakat.

Pada akhirnya dukungan dari Qualcomm sebagai pembuat prosesor, akan dapat dinikmati oleh masyarakat, tentunya dengan teknologi baru yang akan segera hadir, namun hal-hal lain yang harus diperhatikan seperti dukungan dari provider dan brand pembuat perangkat itu sendiri. Sehingga teknologi dari Qualcomm akan dapat dinikmati masyarakat Indonesia dengan dukungan dari banyak pihak.


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India